Sekelumit Permasalahan Lingkungan di Abad 21
Berangkat dari sebuah data yang saya dapatkan dari World Economic Forum (2020). Dimana dari data tersebut, mereka memprediksi beberapa permasalahan global yang akan meningkat di tahun 2020 ini. Berikut saya sajikan data yang telah saya olah :
Dari data tersebut dapat dilihat setidaknya ada 10 permasalahan global yang akan meningkat di kurun waktu satu dekade ini. Dari data tersebut saya meng-highlight bahwa 3 dari 10 masalah tersebut adalah masalah yang secara langsung berkenaan dengan lingkungan.
Yang lainnya adalah masalah berkenaan dengan ekonomi, keamanan siber, dan juga hubungan billateral. Namun saya kira, secara tidak langsung masalah-masalah yang lain berhubungan pula dengan domain lingkungan karena lingkungan menjadi titik sentral dari seluruh hiruk-pikuk kehidupan manusia.
Mengutip dari BBC , bukan tidak mungkin apabila kondisi seperti ini tetap adiluhung bukan tidak mungkin di tahun-tahun berikutnya akan banyak kota yang hilang.
“If current trends continue, we may have to come to terms with losing whole swathes of cities, islands and low-lying regions such as Bangladesh”.
Berbicara tentang lingkungan banyak sekali indikator dan parameter yang berkaitan. Untuk itu saya mencoba mencari salah satu indikatornya, yaitu mengenai konsumsi energi di Indonesia. Mengingat Indonesia adalah negara berkembang yang menjadi penyuplai kebutuhan energi sebagi penggerak roda-roda produksi perusahaan-perusahaan besar.
Berdasarkan data dari Kementrian ESDM (2016), minyak menjadi salah satu energi dengan tingkat kebutuhan yang paling besar. Yang mana menjadi salah satu penyumbang pemanasan global yang paling berpengaruh.
Laporan dari Mongabay menyampaikan, Puncak Cartenz yang merupakan puncak gunung tertinggi di Indonesia dan masuk World Seven Summit dimana di atas puncak tersebut terdapat sebuah Gletser dan kerap dijuluki “Salju Abadi”, diperkirakan akan menghilang pada tahun 2025 akibat pemanasan global.
Ini membuktikan seberapa krisisnya perubahan iklim sangat mempengaruhi lingkungan dan juga alam di Bumi. Bisa dilihat penggunaan Energi Baru Terbarukan (EBT) yang masih rendah menjadi hal yang perlu digaris bawahi. Indonesia harus berkemas dengan meningkatkan pemanfaatan EBT sebagai alternatif energi demi mengurangi kemungkinan cuaca panas esktrim.
Saya kira kita semua berada dalam masalah bersama. Butuh kesadaran bersama pula untuk mengentaskan masalah-masalah lingkungan yang terjadi. Tak lupa pemerintah juga punya peran untuk menekan laju kepunahan dan kerusakan alam dan mengantisipasi semuanya sebelum terlambat.
It wasn’t raining when Noah built the ark -Howard Ruff